
Revitalisasi Jalur Kereta Api Barang di Jawa Timur: Mendukung Rantai Pasok yang Efisien 2025
Efisiensi logistik adalah kunci daya saing ekonomi, dan di Jawa Timur, revitalisasi jalur kereta api barang menjadi prioritas di tahun 2025. Dengan kepadatan lalu lintas jalan raya yang terus meningkat dan isu emisi karbon, transportasi barang via kereta api menawarkan solusi yang lebih efisien, hemat biaya, dan ramah lingkungan. Jawa Timur, dengan banyaknya kawasan industri dan pelabuhan besar seperti Tanjung Perak, sangat membutuhkan sistem logistik yang terintegrasi. Revitalisasi ini tidak hanya mencakup perbaikan dan penambahan jalur rel, tetapi juga modernisasi stasiun pengumpul barang (dry port) dan peningkatan kapasitas gerbong.
Beberapa rute strategis, terutama yang menghubungkan kawasan industri di Gresik, Mojokerto, hingga Pasuruan dengan Pelabuhan Tanjung Perak di Surabaya, menjadi fokus utama. Dengan mengalihkan sebagian besar angkutan kargo dari jalan raya ke kereta api, diharapkan dapat mengurangi beban jalan, mempercepat waktu tempuh barang, dan menurunkan biaya logistik secara keseluruhan.
Selain itu, penggunaan kereta api barang juga berkontribusi pada pengurangan emisi karbon dari sektor transportasi. Tantangan yang dihadapi antara lain pembebasan lahan untuk pengembangan jalur baru, koordinasi antar instansi, dan investasi besar yang diperlukan. Namun, dengan komitmen pemerintah pusat dan daerah, serta kerja sama dengan PT KAI, revitalisasi jalur kereta api barang ini diharapkan dapat menciptakan rantai pasok yang lebih tangguh dan efisien, mendukung pertumbuhan industri dan perdagangan di Jawa Timur di tahun 2025.