
Potensi Hidrogen Hijau di Jawa Timur: Masa Depan Energi Bersih untuk Industri
Seiring dengan urgensi dekarbonisasi industri, hidrogen hijau muncul sebagai salah satu solusi energi bersih paling menjanjikan, dan Jawa Timur memiliki potensi besar untuk menjadi pemain utama di tahun 2025. Hidrogen hijau diproduksi melalui proses elektrolisis air menggunakan energi terbarukan, sehingga tidak menghasilkan emisi karbon. Potensi ini sangat relevan bagi sektor industri berat di Jawa Timur, seperti pabrik pupuk, petrokimia, dan baja, yang selama ini sangat bergantung pada bahan bakar fosil. Penggunaan hidrogen hijau dapat secara signifikan mengurangi jejak karbon operasional mereka.
Jawa Timur memiliki keunggulan geografis dan sumber daya yang mendukung produksi hidrogen hijau. Ketersediaan sumber air yang cukup, serta potensi pengembangan energi surya dan angin skala besar sebagai sumber listrik terbarukan untuk elektrolisis, menjadi modal utama. Beberapa perusahaan besar di Jawa Timur, terutama yang berorientasi ekspor, sudah mulai menjajaki penggunaan hidrogen hijau sebagai bagian dari strategi keberlanjutan mereka.
Tantangan yang ada meliputi biaya produksi hidrogen hijau yang masih relatif tinggi dibandingkan hidrogen abu-abu (dari gas alam), kebutuhan infrastruktur distribusi yang kompleks, serta pengembangan teknologi penyimpanan yang efisien. Namun, dengan dukungan kebijakan pemerintah berupa insentif investasi dan kemudahan perizinan, serta adanya kolaborasi antara lembaga riset dan industri, Jawa Timur berpotensi menjadi pionir dalam produksi dan pemanfaatan hidrogen hijau di Indonesia pada tahun 2025, membuka babak baru dalam transisi energi di sektor industri.